Kegiatan
Trending

PCINU Tunisia Peringati Hari Santri dengan Ijazah Tarekat Syadziliyah

PCINU Tunisia – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia menyelenggarakan Ijazah Tarekat Syadziliyah, Sabtu (1/11/2025). Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang diawali dengan seminar bedah buku, dilanjutkan dengan ziarah ke makam Syekh Thahir Ibn Asyur, ulama besar dan mufassir terkemuka Tunisia, kemudian ditutup dengan kegiatan spiritual di Zawiyah Syadziliyah, tempat lahirnya hizib dan wirid tarekat Syadziliyah.

Tunisia dikenal sebagai salah satu pusat utama perkembangan Tarekat Syadziliyah, sebuah tarekat besar yang lahir dari kawasan Syadzulah, dekat Kota Tunis. Di tempat inilah Imam Abul Hasan al-Syadzili, bermunajat dan meletakkan dasar-dasar ajaran tasawuf yang kemudian tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, begitu juga Indonesia.

“Pada kesempatan tersebut, para peserta diberikan ijazah langsung dari Syaikh Fathi, mursyid Tarekat Syadziliyyah di Tunis berupa wiridan Hizib Bahr.” ujar Muhammad Yusril Muna, Ketua PCINU Tunisia. Kegiatan ijazah ini disambut dengan antusias oleh para mahasiswa baru. Mereka mengikuti dengan khidmat setiap rangkaian acara, mulai dari pembacaan hizib hingga doa bersama.

Baca Juga :

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menegaskan, bahwa acara ini menjadi sarana penting bagi kader NU untuk memahami makna spiritualitas dan menelusuri jejak ajaran tasawuf di negeri Tunisia.

“Spiritualitas merupakan unsur penting dalam membangun peradaban, di samping penguatan rasionalitas. Moderasi Nahdlatul Ulama sejatinya terletak pada kemampuan menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan rasionalitas.” ujar Gus Mis, Duta Besar RI untuk Tunisia.

Syaikh Sholahuddin al-Mistawi, Mustasyar PCINU Tunisia mengatakan, bahwa Tunisia merupakan periode terpanjang dalam kehidupan Imam al-Syadzili, berlangsung lebih dari dua puluh tahun, setelah diperintahkan oleh gurunya Imam Abdussalam bin Masyisy untuk hijrah ke Ifriqiyya (Tunisia), sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya ke Mesir.

Baca Juga :

“disinilah kepribadian serta ajaran tasawuf Imam Syadzili terbentuk secara utuh. Magharah Syadziliyah menempati posisi sentral dalam sejarah spiritual Tunisia. Selama berabad-abad setelah wafatnya Imam al-Syadzili, tempat ini tetap menjadi pusat spiritual yang memiliki pengaruh besar di berbagai lapisan masyarakat, baik itu dari kalangan ulama zaitunah, penguasa, dan masyarakat umum.” Tegas Syaikh Sholahuddin al-Mistawi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke maghar (gua) Imam Syadzili dan diakhiri dengan berziarah ke makam Imam Ibnu ‘Arafah, seorang mufassir sufi, mufti besar Tunisia, dan juga Imam di Jami’ Zaitunah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button